Seandainya Aku Boleh Memilih

Cinta tak pernah salah, sekalipun tumbuh di lahan yang keliru ~


Seandainya Aku Boleh Memilih

Judul: Seandainya Aku Boleh Memilih

Penulis: Mira W.

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit: Oktober 2009 (Cetakan Ketujuh)

Harga: Rp 15.200

Jumlah halaman: 216 hal.

Status: Beli di Scoop

Genre : Romance

Blurb:

"Macam apa kamu ini. Kamu bertukar pacar seperti ganti baju!"

"Jangan samakan aku dengan cewek-cewekmu! Barangkali cinta cuma lelucon di kepalamu. Tapi aku betul-betul mencintai Bandi!"

"Untuk berapa lama? Sampai kamu bosan bolak-balik mengantarnya ke dokter?"

Seorang gadis binal bertemu dengan seorang pemuda berandal. Mereka sama-sama mengasihi Bandi.

Dengan cara masing-masing mereka berusaha membahagiakannya. Kemelut timbul ketika dari padang kebencian tumbuh setitik benih cinta.

Dan tambah rumit tatkala muncul perempuan yang kedua. Perempuan yang tidak mampu membela dirinya sendiri, tapi sanggup menjebloskan seorang laki-laki ke dalam penjara.

Review:

Jadi inilah novel Mira W yang sudah gw incar sejak lama dan susah banget dicarinya sampe akhirnya gw bela - belain beli di Scoop padahal gw bukan salah satu pecinta ebook. Alasannya adalah karena gw suka buku yg bisa dibaca tanpa gw harus pegang gadget.

Kenapa sih gw ngicar buku ini? Ini karena buku ini merupakan dasar dari sinetron tahun entah berapa yang diperankan oleh Desy Ratnasari, Primus Yustisio, dan Atalarik Syah. Ini merupakan salah satu sinetron favorit gw yang entah mengapa memorable banget sampai sekarang. Jangan samakan sinetron pada jaman itu dengan sinetron jaman sekarang. Sinetron jaman gw masih kecil dulu jauh lebih bermutu daripada jaman sekarang punya. Dan memorable banget sampai sekarang. Kalo sekarang mah, buka TV aja gw males.

OK dilanjut ya review tentang buku ini.

1. First impression

Sebenarnya gw mencari buku cetakan lamanya karena kalau cetakan baru disesuaikan dengan perkembangan jaman sekarang. Kalo gw pribadi malah suka buku cetakan awal yang bahasanya disesuaikan dengan keadaan saat itu sehingga terasa lebih dekat dengan karakternya. Tapi karena gw sudah nguber - nguber cetakan lama tapi ga dapet - dapet juga, maka gw pun mengalah dengan cetakan baru ini.

seandainyaakubolehmemilih_25967 b3s-2012-06-28-novel-mira-w-seandainya-aku-boleh-memilih

ini lho cover cetakan lamanya


6367282


kalo ngga minimal yang ini lah. sayang gw ga pernah dapet. tp gw masih berusaha nyari.


Jadi gw berusaha menerima bahwa yang gw baca adalah cetakan ketujuh. Yang di dalamnya sudah menceritakan soal HP (yang gw cukup yakin bahwa di cetakan pertama tidak menyebutkan soal HP). Walau cuman sedikit menyinggung soal ini tapi cukup merusak mood gw dalam membaca sih. Tapi seperti yang gw katakan, gw bisa menghadapi ini.


2. How did you experience the book?


Gw adalah pecinta tulisan dari Mira W. Tulisan dia mengajak gw kembali ke masa lalu saat kehidupan tidak seperti sekarang. Sepertinya gw adalah orang yang stuck di tahun 1900an - 2000an awal. Tapi gw menikmati kehidupan saat itu sehingga gw merindukan banyak hal di tahun itu seperti tontonannya dan bacaannya.


3. Characters




  • Riri : Anak orang kaya, calon dokter yang sebenarnya bukan cita - citanya. Sebenarnya karakter dasar dari Riri adalah orang yang baik. Karena tidak semua orang mau mengorbankan dirinya untuk orang lain. Apalagi yang bukan siapa - siapanya. Siapa yang bisa memaksa Riri untuk menjaga dan mencintai Bandi yang memiliki penyakit jantung dari kecil dan untuk melakukan apapun harus dibantu. Tapi toh Riri bersedia melakukan hal itu, walau dalam hal ini dia harus melepaskan dua orang yang sangat dicintainya yaitu Harris dan Dodi, anaknya dan ditentang oleh keluarganya.

  • Harris : walaupun terkenal playboy, tapi Harris seperti menemukan pelabuhannya di dalam diri Riri yang sayangnya dicintai oleh adiknya. Berkali - kali Harris harus mengorbankan dirinya demi adiknya yang dicintai dan saat menemukan Riri, pertama kali dalam hidupnya Harris ingin merebut seseorang dari diri Bandi.

  • Bandi : adik Harris yang mempunyai cinta yang tulus bagi Riri. Mempunyai penyakit jantung dari kecil, menjadikan sosok Bandi lemah dan agak egois terhadap kakaknya.

  • Mama Harris dan Bandi : sumber masalah dari semua masalah. Titik. Baca aja sendiri. Dia orang yg paling gw benci sejak pertama gw baca buku ini. Malas memikirkannya. Kalau boleh gw menunjuk seseorang yang menjadi akar masalah dari semua isi di buku ini, dialah orangnya.

  • Tanti : istri Harris, sepertinya udah sakit jiwa dari awal buku karena banyak kepahitan yang harus dia telan sendiri. Makin gila jelang akhir buku. Tapi dia punya cinta yang dalam untuk anak Riri dan Harris yaitu Dodi.


Apakah ada perubahan pada tokoh-tokohnya di ending cerita? Ya. Tapi tidak akan gw ceritakan karena akan merusak kesenangan membacanya. Lagian sepertinya udah banyak spoiler di atas. Yang pasti kebanyakan tokoh menjadi lebih dewasa dan bertanggung jawab.

4. Plot

Menarik. Alurnya maju dan cukup cepat tapi masih bisa diikuti. Cuma butuh waktu kurang dari 2 jam untuk menyelesaikan buku ini.

5. Main Idea/Theme

Seorang cowok berpenyakit jantung yang jatuh cinta pada seorang cewek yang saling mencintai dengan kakanya sendiri.

6. Quotes

"Kalau saya tidak bisa bertemu dengan Riri lagi, katakan padanya, Bu, saya sangat mencintainya! Di jantung saya yang cacat ini, cuma ada dia!"

7. Ending

Sejujurnya, buku ini tidak menyajikan akhir. Dalam hal ini, kita sebagai pembaca sendirilah yang harus menentukan akhirnya. Sedikit tidak puas dengan hal ini, tapi seperti yg gw katakan di atas bahwa gw adalah pecinta tulisan dari Mira W. Hal ini adalah hal yang sanggup gw toleransi karena alur dari buku ini pun menarik jadi tidak akan gw keluhkan.

Last but not least, buku ini bukan tulisan Mira W favorit gw. Bisa jadi dirusak oleh mood bahwa buku ini disesuaikan dengan keadaan saat ini. Tapi gw sangat menikmati buku ini dan akan gw baca terus dan terus karena ya gw mah gitu orangnya. Hahaha. Gw memang pecinta tulisan dari Mira W. Apalagi yang dulu - dulu banget yang terbit di tahun 1900an.

Baca ulang? Iya banget.

Recommended? Absolutely.

Btw buku ini ada dibuat versi Sinetronnya lho.

cinta2

sinetron_cinta2ini lho sinetronnya


Comments

  1. Saya gak baca bukunya tapi nonton sinetronnya...next akan coba beli bukunga...sinetronnya memberi akhir yg lebih jelas...rini (riri) menjemput andi (bandi) sekeluarnya dipenjara....happy ending buat mereka ya...di sinetron ini chemistry antara primus dan dessy kuat banget...tapi tetap elegan...
    setuju bahwa ibunya yg super egois itu sumber masalah...Almh Dien Novita keren banget memainkan karakternya di sinetronnya ini...luar biasa...the best sinetron ever...apalgi ceritablnya gak banyak lari dari versi lawasnya.

    ReplyDelete
  2. bukunya bagus tapi akhirnya ngegantung. Filmnya memang bagus sih. Tontonan wajib tiap sore ya pas itu hahaha. Alm Dien Novita aktingnya saya acungi jempol. Keren. Salah satu sinetron berkualitas di masanya (bahkan sampai sekarang juga).

    ReplyDelete
  3. Sekarang dibuat lagi versi sinetronnya dg bintang Ira Wibowo sbg mama, Ali Syakib (Harris), Ricky Harun (Andi) dan Pricille Moeremans( Riri)…. Karakter Riri kurang begitu kuat diperankan bintang baru ini… Juga ada perbedaan versi sikap dari mama Andi versi sinetron pertama (“Cinta”/Dhien Novita) dengan versi kedua (Ira Wibowo). Di versi pertama, si Mama bersikap baik/menerima dan mendukung hubungan Bandi dg Riri. Di versi kedua si Mama menentang…Bagi yang sdh nonoton sinetron versi pertama, di versi kedua ini kayak kurang greget deh….

    ReplyDelete
  4. Loh ada dibuat sinetronnya lagi ya? Aku malah baru tahu hahaha. Tetap versi dulunya bakal lebih greget lah karena dibuat sesuai novel yang memang ada di jaman itu. Kalau disesuaikan dengan jaman sekarang, buat aku kok malah kurang hahaha. Gregetnya ga dapet.

    ReplyDelete
  5. Versi Sinetron CINTA th 99 semua karakter memainkan peran sangat perfect teruatama haris (primus) dan rini (desy) kalau versi sinetron 2018 jauh dari kata sempurna.utk insan sinetron indonesia tolong hadirkan sinetron spt th 90an & awal 2000an.

    ReplyDelete

Post a Comment