Once Upon A Time in Canada : Day 2 and Day 3 @ Vancouver, Day 4 @ Vancouver & Kamloops
Day 2 : 19 August 2015 - Vancouver
(waktu Canada lebih lambat 14 jam dari Indonesia. Jadi kalau gw tiba di Canada sekitar pukul 13:25 tanggal 19 Agustus, di Indonesia ya pukul 03:25 tanggal 20 Agustus)
Setibanya di Canada, gw orang diantar menuju ke hotel melewati daerah Richmond. Richmond merupakan new Chinatown di Canada. Dengar – dengar sih daerah Chinatown aslinya sendiri sudah kurang aman untuk ditinggali karena tingkat kriminal yang cukup tinggi.
Sedikit mengenai Canada, dulu ketika bangsa Prancis datang, mereka menemukan banyak sekali pohon maple di Canada. Setelah itu datanglah bangsa Inggris yang merebut Canada dari Prancis. Oleh bangsa Inggris, lambang maple tetap digunakan. Itulah asal muasal penggunaan lambang maple di Canada. Di Canada sendiri orang menggunakan dua bahasa yaitu Prancis dan Inggris. Untuk Inggrisnya mereka menggunakan Inggris dengan logat British. Canada sendiri merupakan daerah persemakmuran dari Inggris hingga sekarang. (CMIIW)
Sesampainya di Marriot Pinnacle Hotel, gw orang diantar ke lantai tiga untuk mencicipi sedikit hidangan. Gw duduk di luar ruangan dan memperhatikan langit Vancouver yang sangat biru. Banyak banget burung beterbangan.
Tidak lama setelah itu, proses check in pun selesai. Gw menempati kamar 1912. Sampai di kamar, gw menunggu bagasi lalu gw pun bersiap – siap untuk jalan – jalan di Vancouver.
Saat perjalanan menuju hotel, gw sempat melihat satu gerai Tim Horton. Gw ngebet pengen nyobain Tim Horton akhirnya gw jalan – jalan sendiri untuk mencari gerainya itu. Keluar dari hotel, gw belok ke sebelah kiri dan menemukan pohon maple yang masih bewarna kehijauan.
Berjalan jauh, nanya orang di sana – sini kok ga ketemu ya Tim Hortonnya? Akhirnya gw menyerah dan malah terdampar di Coal Harbour dan singgah di salah satu cafe di sana. Sambil menikmati chicken wrap, organic african nectar, dan semangkuk kecil maple walnut gellato di Cafe Casa Dolce, gw pun menikmati pemandangan yatch dan hutan di depan gw.
Setelah makan, gw pun bersantai di bangku taman di Coal Harbour.
Setelah itu gw memutuskan untuk berjalan – jalan lebih jauh lagi. Gw pun terpukau dengan kecantikan Stanley Park di sore hari saat dilihat dari Coal Harbour.
Di area Coal Harbour, banyak sekali warga lokal yang memilih bersantai di taman, duduk di kursi taman, maupun joging dan bersepeda. Gw juga baru sadar kalau tempat konfrensi gw itu dekat dari hotel dan Coal Harbour.
Puas berjalan – jalan di Coal Harbour, gw pun memilih untuk ke salah satu toko di dekat hotel. Gw membeli teh twinnings yang ga bisa gw temuin di Indonesia. Lalu gw jalan ke ke Seven Eleven juga tetapi tidak menemukan apa – apa yang bisa di beli. Akhirnya gw pun pulang. Sebelum sampai di hotel, gw ketemu bokap ma temennya. Akhirnya gw temenin bokap gw jalan – jalan lagi dan baru pulang jam 9 malam. Tapi jam 9 malam di Vancouver itu mirip jam 6 sore di Jakarta. Berakhirlah petualangan hari pertama gw di Vancouver.
Day 3 : 20 Agustus 2015 Vancouver
Bangun pagi – pagi gw bersiap – siap jalan ke Vancouver Convention Center. Letaknya ga jauh dari hotel gw. Datang ke sana, mengikuti pembukaan. Gw bertemu dengan wakil Prime Minister Canada dan Minister of National Defence and Minister of Multiculturalism, The Honourable Jason Kenney.
Setelah mengikuti pembukaan, gw berjalan – jalan di sekitar convention center. Suasana agak sedikit mendung. Tetapi memang cantik sekali lokasinya.
Setelah makan siang berupa salad di convention (sebenernya ada banyak tapi gw skip), gw memutuskan untuk balik ke hotel dan mencari Sushi Tei di sekitar hotel.
Ternyata oh ternyata, gw di php in. Sushi tei nya berbeda dengan sushi tei di Indonesia. Akhirnya gw pergi beli salad (di toko lainnya) dan cuma makan sup miso aja di sushi tei ala Vancouver.
Setelah itu gw memutuskan untuk jalan – jalan di sekitar sana. Tanya sama staff hotel dimana Tim Horton terdekat. Gw akhirnya menemukan satu Tim Horton di sudut jalanan.
Hua akhirnya gw bisa mencoba French Vanilla nya yang emang endeus itu. Selain itu gw juga coba satu donat rasa maple. Kenyang dari Tim Horton, gw berjalan ngalor ngidul ga tau arah.
Gw masuk ke toko bahan masakan, nanyain buku Wilton titipan adek gw. Eh, ga dapet. Gw malah disarankan ke Michaels. Dari toko bahan masakan, gw ke toko teh namanya Muchie. Dapat 2 teh, yang satu wangi lavender yang satunya lagi wedding blend. Setelah itu gw berjalan seharian di daerah Robson Street. Muter - muter nyariin Michaels tapi kaga dapet - dapet.
Sempat – sempatnya gw nemu Delloite di sana.
Malam pun tiba, saatnya kembali ke hotel dan tidur untuk acara besok hari. Eh pas mau balik ke hotel sempet lihat syuting acara Flash, salah satu acara TV lokal.
Day 4 : 21 Agustus 2015 Vancouver dan Kamloops
Hari penutupan konfrensi, gw pun berangkat ke Vancouver Convention Center untuk mengikuti acara penutupan. Cuaca hari itu cerah sekali.
Selesai acara penutupan, akhirnya gw dan rombongan makan siap dan siap berangkat ke Kamloops. Kamloops merupakan kota terbesar ke 37 di Canada. Kamloops sendiri berasal dari bahasa suku Indian yang berarti dimana ada air, di sana kita tinggal. Kamloops memiliki universitas terbesar di bagian barat Canada yang awalnya ditujukan untuk mahasiswa Indian tetapi sekarang juga bisa dimasuki oleh mahasiswa selain Indian juga. Bahkan mulai membuka jalur bagi mahasiswa asal Asia juga. Dengan jumlah penduduk 80.000 jiwa di tahun 2013/2014, banyak yang memilih profesi untuk memancing di air tawar.
Sesampainya di Kamloops, kami mengunjungi Sunmore, toko yang menjual ginseng khas Amerika Utara. Berbeda dengan ginseng dari Asia yang memberikan efek panas di tubuh, ginseng dari Amerika Utara ini memberikan efek dingin di tubuh, jadi bagus untuk panas dalam. Gw beli teh dan permennya saja.
Kami juga melewati Kamloops RIver. Saat musim panas banyak orang sunbathing di sana. Di foto sih ga terlihat karena fotonya gw ambil jam 6 sore. Yup jam 6 sore di sana masih cerah banget.
Kami pun menuju Lotus Inn untuk makan malam berupa Chinese Food. Jadi selama tour, semua on schedule. Kalau melenceng dari schedule, bisa - bisa ga dapat tempat di restoran tempat makan karena akan dimasuki oleh orang lain yang sudah booking tempat. Sesudah itu kami menuju Doubletree by Hilton di kota Kamloops. Berakhirlah petualangan di hari ketiga.
(waktu Canada lebih lambat 14 jam dari Indonesia. Jadi kalau gw tiba di Canada sekitar pukul 13:25 tanggal 19 Agustus, di Indonesia ya pukul 03:25 tanggal 20 Agustus)
Setibanya di Canada, gw orang diantar menuju ke hotel melewati daerah Richmond. Richmond merupakan new Chinatown di Canada. Dengar – dengar sih daerah Chinatown aslinya sendiri sudah kurang aman untuk ditinggali karena tingkat kriminal yang cukup tinggi.
Sedikit mengenai Canada, dulu ketika bangsa Prancis datang, mereka menemukan banyak sekali pohon maple di Canada. Setelah itu datanglah bangsa Inggris yang merebut Canada dari Prancis. Oleh bangsa Inggris, lambang maple tetap digunakan. Itulah asal muasal penggunaan lambang maple di Canada. Di Canada sendiri orang menggunakan dua bahasa yaitu Prancis dan Inggris. Untuk Inggrisnya mereka menggunakan Inggris dengan logat British. Canada sendiri merupakan daerah persemakmuran dari Inggris hingga sekarang. (CMIIW)
Sesampainya di Marriot Pinnacle Hotel, gw orang diantar ke lantai tiga untuk mencicipi sedikit hidangan. Gw duduk di luar ruangan dan memperhatikan langit Vancouver yang sangat biru. Banyak banget burung beterbangan.
Tidak lama setelah itu, proses check in pun selesai. Gw menempati kamar 1912. Sampai di kamar, gw menunggu bagasi lalu gw pun bersiap – siap untuk jalan – jalan di Vancouver.
Saat perjalanan menuju hotel, gw sempat melihat satu gerai Tim Horton. Gw ngebet pengen nyobain Tim Horton akhirnya gw jalan – jalan sendiri untuk mencari gerainya itu. Keluar dari hotel, gw belok ke sebelah kiri dan menemukan pohon maple yang masih bewarna kehijauan.
Berjalan jauh, nanya orang di sana – sini kok ga ketemu ya Tim Hortonnya? Akhirnya gw menyerah dan malah terdampar di Coal Harbour dan singgah di salah satu cafe di sana. Sambil menikmati chicken wrap, organic african nectar, dan semangkuk kecil maple walnut gellato di Cafe Casa Dolce, gw pun menikmati pemandangan yatch dan hutan di depan gw.
Setelah makan, gw pun bersantai di bangku taman di Coal Harbour.
Setelah itu gw memutuskan untuk berjalan – jalan lebih jauh lagi. Gw pun terpukau dengan kecantikan Stanley Park di sore hari saat dilihat dari Coal Harbour.
Di area Coal Harbour, banyak sekali warga lokal yang memilih bersantai di taman, duduk di kursi taman, maupun joging dan bersepeda. Gw juga baru sadar kalau tempat konfrensi gw itu dekat dari hotel dan Coal Harbour.
Puas berjalan – jalan di Coal Harbour, gw pun memilih untuk ke salah satu toko di dekat hotel. Gw membeli teh twinnings yang ga bisa gw temuin di Indonesia. Lalu gw jalan ke ke Seven Eleven juga tetapi tidak menemukan apa – apa yang bisa di beli. Akhirnya gw pun pulang. Sebelum sampai di hotel, gw ketemu bokap ma temennya. Akhirnya gw temenin bokap gw jalan – jalan lagi dan baru pulang jam 9 malam. Tapi jam 9 malam di Vancouver itu mirip jam 6 sore di Jakarta. Berakhirlah petualangan hari pertama gw di Vancouver.
Day 3 : 20 Agustus 2015 Vancouver
Bangun pagi – pagi gw bersiap – siap jalan ke Vancouver Convention Center. Letaknya ga jauh dari hotel gw. Datang ke sana, mengikuti pembukaan. Gw bertemu dengan wakil Prime Minister Canada dan Minister of National Defence and Minister of Multiculturalism, The Honourable Jason Kenney.
Setelah mengikuti pembukaan, gw berjalan – jalan di sekitar convention center. Suasana agak sedikit mendung. Tetapi memang cantik sekali lokasinya.
Setelah makan siang berupa salad di convention (sebenernya ada banyak tapi gw skip), gw memutuskan untuk balik ke hotel dan mencari Sushi Tei di sekitar hotel.
Ternyata oh ternyata, gw di php in. Sushi tei nya berbeda dengan sushi tei di Indonesia. Akhirnya gw pergi beli salad (di toko lainnya) dan cuma makan sup miso aja di sushi tei ala Vancouver.
Setelah itu gw memutuskan untuk jalan – jalan di sekitar sana. Tanya sama staff hotel dimana Tim Horton terdekat. Gw akhirnya menemukan satu Tim Horton di sudut jalanan.
Hua akhirnya gw bisa mencoba French Vanilla nya yang emang endeus itu. Selain itu gw juga coba satu donat rasa maple. Kenyang dari Tim Horton, gw berjalan ngalor ngidul ga tau arah.
Gw masuk ke toko bahan masakan, nanyain buku Wilton titipan adek gw. Eh, ga dapet. Gw malah disarankan ke Michaels. Dari toko bahan masakan, gw ke toko teh namanya Muchie. Dapat 2 teh, yang satu wangi lavender yang satunya lagi wedding blend. Setelah itu gw berjalan seharian di daerah Robson Street. Muter - muter nyariin Michaels tapi kaga dapet - dapet.
Sempat – sempatnya gw nemu Delloite di sana.
Malam pun tiba, saatnya kembali ke hotel dan tidur untuk acara besok hari. Eh pas mau balik ke hotel sempet lihat syuting acara Flash, salah satu acara TV lokal.
Day 4 : 21 Agustus 2015 Vancouver dan Kamloops
Hari penutupan konfrensi, gw pun berangkat ke Vancouver Convention Center untuk mengikuti acara penutupan. Cuaca hari itu cerah sekali.
Selesai acara penutupan, akhirnya gw dan rombongan makan siap dan siap berangkat ke Kamloops. Kamloops merupakan kota terbesar ke 37 di Canada. Kamloops sendiri berasal dari bahasa suku Indian yang berarti dimana ada air, di sana kita tinggal. Kamloops memiliki universitas terbesar di bagian barat Canada yang awalnya ditujukan untuk mahasiswa Indian tetapi sekarang juga bisa dimasuki oleh mahasiswa selain Indian juga. Bahkan mulai membuka jalur bagi mahasiswa asal Asia juga. Dengan jumlah penduduk 80.000 jiwa di tahun 2013/2014, banyak yang memilih profesi untuk memancing di air tawar.
Sesampainya di Kamloops, kami mengunjungi Sunmore, toko yang menjual ginseng khas Amerika Utara. Berbeda dengan ginseng dari Asia yang memberikan efek panas di tubuh, ginseng dari Amerika Utara ini memberikan efek dingin di tubuh, jadi bagus untuk panas dalam. Gw beli teh dan permennya saja.
Kami juga melewati Kamloops RIver. Saat musim panas banyak orang sunbathing di sana. Di foto sih ga terlihat karena fotonya gw ambil jam 6 sore. Yup jam 6 sore di sana masih cerah banget.
Kami pun menuju Lotus Inn untuk makan malam berupa Chinese Food. Jadi selama tour, semua on schedule. Kalau melenceng dari schedule, bisa - bisa ga dapat tempat di restoran tempat makan karena akan dimasuki oleh orang lain yang sudah booking tempat. Sesudah itu kami menuju Doubletree by Hilton di kota Kamloops. Berakhirlah petualangan di hari ketiga.
Comments
Post a Comment