Once Upon A Time In Canada : Day 5 - Day 9

Catatan : Catper kali ini sudah lama gw buat tetapi belum gw post karena belum sempat sortir foto. Eh kemarin kelupaan, foto belum disortir, data sudah dipindah ke external harddisk. Karena catper ini gw buat di komputer kantor, makanya kali ini tidak disertai dengan foto ya. Semoga suatu saat rasa rajin gw muncul dan gw pun mengupload foto perjalanan ke Canada. 

Day 5 : Kamloops – Lake Louise ( 22 Agustus 2015 tanggal Canada)

Pagi – pagi bangun di Kamloops menatap ke luar jendela membuat gw merasa bersyukur lahir di dunia ini. Rombongan gw orang akhirnya berangkat menuju daerah Lake Louise. Kami melewati daerah Seimour yang merupakan Kampung Belanda di Canada. Terkenal dengan ice cream rasa susu dan kejunya. Dalam perjalanan kami singgah di The Last Spike. The Last Spike ini merupakan jalur kereta terakhir yang dibangun oleh Canadian Pacific Railways. Dulunya, sebagai tanda bahwa itu merupakan jalur terakhir, ditanamlah sebuah paku emas di sana. Sayangnya paku tersebut dicuri dan akhirnya ditanam satu paku lagi yang di cat emas sebagai penanda. Gw kirain pakunya gede. Eh ternyata kecil.

Lanjut ke perjalanan berikutnya, kami melewati 3ValleyGap yang terkenal dengan sebutan Ghost Town. Ada tiga versi kenapa daerah tersebut disebut Ghost Town. Versi pertama mengatakan bahwa di daerah ini dulu ada pertambangan emas. Tapi lama kelamaan emasnya habis, satu per satu orang meninggalkan daerah itu dan jadi berhantu. Versi kedua mengatakan bahwa di daerah ini ada penjara dan banyak yang meninggal di sana dan tersia – sia sehingga menjadi berhantu. Versi ketiga menyatakan bahwa ada satu hotel berwarna kemerahan yang di bangun di sana tetapi tidak pernah ditinggali dan menjadi berhantu.

Melewati 3ValleyGap, kami melewati Revelstoke juga yang merupakan daerah bermain sky dengan simbol kepala beruang karena masih ada beruang hitam di sana. Akhirnya kami tiba Golden dan makan siang (Chinese food) di restoran yang bernama Kicking Horse. Tour leader kami bercerita, bisa dibilang bahwa rombongan kami diberkati karena sehari sebelumnya turun hujan di Golden dan tiga hari sebelumnya turun salju di Lake Louise sehingga udara menjadi saat dingin saat itu.

Setelah makan di daerah Golden, kami mengunjungi Sulphur Mountain. Kami beli tiket dan naik gondola ke atas setelah itu menatap keindahan jajaran pegunungan yang ada di sana. Setelah itu kami pun menuju kota Bannf dan menikmati ice cream susu keju yang juga terkenal di sana. Menghabiskan waktu di kota Bannf yang cantik sekali, kami akhirnya berangkat ke salah satu photo spot dimana kami berfoto di seberang Fairmont Banff yang terkenal. Terkenal karena apa? Dulu di sana ada seorang pengantin perempuan yang menginginkan pernikahan di sana dan dia ingin agar cahaya lilin memenuhi seluruh tempat tersebut. Tidak disangka sebelum pernikahan, pengantin perempuan tersandung dan terbakar habis bersama lilin – lilin yang dipasangnya. Gw jadi berpikir ini perjalanan untuk liburan atau untuk kisah horor. Hahaha...

Akhirnya malam hari kami tiba juga di Lake Louise. Kami menginap di Fairmont Lake Louise. Nama Lake Louise diambil dari nama perempuan Ratu Victoria yang pertama kali menyadari keindahan dari Lake Louise. Ratu Victoria memuruskan membangun tempat tinggal di daerah Lake Louise yang sekarang diambil alih oleh Fairmont Group dan dialih fungsikan menjadi hotel yang dinamakan The Fairmont Chateau Lake Louise dan hotel ini merupakan hotel terbaik di daerah Lake Louise.

Day 6 : Lake Louise – Columbia Icefield – Lake Louise (23 Agustus 2015)

Bangun pagi dan menatap langit yang indah di Lake Louise. Udara di Lake Louise sungguh menyegarkan. Selesai makan pagi kami pergi ke daerah Columbia Icefield. Ternyata dingin sekali di sana. Kami berhenti di tempat pemberhentian untuk membeli tiket dan ke toilet. Akhirnya gw terpaksa membeli topi dan sarung tangan.

Setelah itu kami mengantri naik bis untuk naik ke glacier. Perjalanan pertama menggunakan bis biasa naik. Setelah itu di satu stasiun kami berganti satu bis khusus untuk naik ke atas glacier. Ban nya setinggi bahu orang dewasa.

Naik ke atas sana, jalanan penuh berbatu sebelum akhirnya kami melewati aliran air dan melintas menuju glacier. Aliran air tersebut sengaja dibuat dengan tujuan menjaga glaciernya. Jadi ban bis yang melewati jalan berbatu dan bergesekan menghasilkan efek panas di ban. Aliran air tersebut akan mendinginkan ban sehingga ketika melewati glacier, ban tersebut tidak akan merusak glacier yang sudah terbentuk.

Glacier tersebut memiliki ketebalan 400 meter dimana dibawah glacier tersebut adalah aliran sungai yang masih aktif mengalir. Jadi kalau sampai itu glacier jebol ya kami bakal keseret aliran arus sungai. Sesampainya di atas sana, udara terasa dingin tetapi segar sekali. Indah sekali gugusan pegunungan yang ada di sana. Kami hanya diberi waktu sebentar saja untuk berfoto dan menikmati suasana di sana.

Menurut kabar berita, dulu sebelum terkenal Andy Lau pernah ke sana dan mencuci muka serta mengambil air yang berasal dari es yang mencair lalu diminum. Tidak lama setelah itu dia menjadi terkenal dan menjadi salah satu anggota dari Empat Raja Langit, merupakan kumpulan empat aktor Hong Kong yang terkenal. Tapi sekarang sudah tidak bisa lagi mencuci muka apalagi minum air di Columbia Icefield karena airnya sudah dikotori sepatu pengunjung yang ke sana. Kami juga tidak bisa terlalu banyak mengeksplore daerah tersebut karena dikhawatirkan menginjak lapisan glacier yang tipis.

Tidak lama kemudian klakson bis berbunyi menandakan kami harus pergi dari daerah tersebut. Gw sempat berkenalan dengan dua orang pengunjung dari Australia, yaitu seorang anak kecil berusia dua tahun dan mamanya. Kata mamanya, anak kecil tersebut sebenarnya cerewet tapi dari pegunungan tersebut dia menjadi terdiam karena terpukau.

Sesampainya di tempat pemberhentian sebelumnya, rombongan disuguhkan makan siang dan setelah itu kami melanjutkan ke skywalk. Jadi Skywalk ini dibangun agar bisa melihat ngarai di bawah dan melihat pemandangan Columbia Icefield dari kejauhan yang memang cantik sekali. Di skywalk ini juga ada gambaran mengenai pencairan es dari Columbia Icefield ternyata bantu memenuhi samudra Atlantik dan Pasifik.

Selepas dari Columbia Icefield, kamipun menuju kembali ke hotel sambil melewati Peyto Lake dan menikmati sejenak pemandangan di sana. Setelah itu kembali ke Fairmont Lake Louise yang hari itu ramai sekali karena banyak orang yang datang ke sana (yang berasal dari luar hotel juga). Banyak juga yang memilih untuk mendayung sampan (biar romantis kali ceritanya) dan juga naik kuda. Gw sih memilih untuk menikmati pemandangan saja. Setelah itu gw dan rombongan makan malam di restoran Italia yaitu Lago dan kemudian kembali ke hotel untuk beristirahat.

Day 7 : 24 Lake Louise – Kelowna (24 Agustus 2015)

Dengan semangat 45, gw bangun pagi – pagi dan menatap hampa keluar jendela karena keadaan di luar masih gelap. Yup, gw niatin bangun lebih pagi supaya bisa menikmati Lake Louise sebelum akhirnya pindah ke hotel lain. Akhirnya gw harus menunggu kurang lebih satu jam sebelum akhirnya keadaan lebih terang dan gw bisa menikmati Lake Louise pada pagi hari yang ternyata memberikan kesan berbeda dengan menikmati Lake Louise di sore hari. Pada sore hari, suasana di sekitar sana cenderung romantis. Sedangkan pada pagi hari, suasana di sekitar terasa sangat misterius. Setelah itu gw pun menikmati breakfast dan bersama rombongan kami harus meninggalkan Lake Louise.

Kami beranjak menuju ke Kelowna. Tetapi di sepanjang perjalanan kami singgah di beberapa tempat. Kami sempat singgah di Emerald Lake yang memiliki warna danau yang indah sekali. Setelah itu sempat singgah di Roger Pass juga yang memiliki museum yang menggambarkan kehidupan alam liar di Canada.

Setelah itu kami melewati lagi 3ValleyGap dan berencana makan siang di sana. Apa daya, ada masalah antara pihak tour dan restoran sehingga makan siang di sana di cancel, dan kami malah menuju Seimour untuk makan siang (Chinese food lagi). Setelah itu kami pun lanjut ke salah satu tempat souvenir yang menjual produk dengan berbahan dasar madu. Menarik karena ada tester madu dari bermacam – macam bunga yang ternyata memiliki rasa yang berbeda. Sayang gw lupa nama tempatnya. Setelah itu kami lanjutkan ke Kelowna. Pertama – tama kami mengunjungi Summerhill Pyramid Winery. Di sana kami mencoba mencicipi icewinenya yang terkenal, yaitu red dan white wine nya. Ternyata endeus banget. Rasanya manis. Enak sekali. Di sana terdapat pyramid yang sengaja dibangun untuk menyimpan wine nya dalam suhu 0 derajat celcius. Anggurnya diambil dalam dan disimpan di musim dingin. Satu biji anggur hanya menghasilkan 3 tetes anggur saja. Di Canada sendiri memang terkenal dengan icewinenya. Ada Summerhill di barat Canada dan ada satu merek Prancis yang terkenal di bagian timur Canada, tepatnya di kota Quebec.Kami juga diajari cara mengetahui wine yang bagus dan tidak. Sayang gw kurang mengerti karena penjelasan diberikan dalam bahasa mandarin.

Setelah itu kami pun melanjutkan perjalanan ke kota Kelowna yang tidak bisa gw lupakan. Akan gw jelaskan sedikit mengenai kota Kelowna. Kelowna merupakan kota terbesar ke 22 di Canada. Kelowna sendiri terbagi menjadi tiga area, yaitu uptown, untuk orang luar (international) banyak tinggal di sana, midtown untuk orang local, dan downtownnya sendiri banyak terdapat international brand. Kelowna juga terkenal dengan macetnya. Di Kelowna, gw dan rombongan tinggal di Delta Grand Okanagan, dimana bagian belakang hotel tersebut terdapat danau Okanagan dengan pemandangan yang spektakuler. Danau Okanagan sendiri terkenal dengan legenda ogobogo (semacam dinosaurus). Setiap bulan Februari atau Maret, pemerintah bagian Okanagan memberikan undian satu juga dolar Canada kalau ada yang bisa bertemu dengan binatang itu dan berfoto bersamanya. Di kota dengan jumlah penduduk 800 ribu jiwa tersebut juga pernah mengalami keadaan dimana di tahun 1955 suhu udara di sana 5 derajat celcius saja dan itu terjadi speanjang tahun. Bisa ditebak, cuaca setiap hari pun mendung.

Tidak seperti kota di Canada pada umumnya. Air keran di Kelowna tidak bisa diminum sehingga harus membeli air mineral dari toko (kalau di tour gw sih udah disediakan). Hal itu karena di Kelowna banyak industri sehingga kurang aman untuk meminum air yang ada di sana.

Sampai di Kelowna, kami lanjutkan dengan makan malam setelah itu check in ke hotel. Setelah itu seperti biasa, gw jalan – jalan sendirian. Menarik karena gw menemukan di sekitaran taman tempat gw jalan – jalan terdapat piano (ga ada yang nyolong juga ya tu piano) lalu orang – orang bebas memainkannya. What a wonderful night, what a wonderful view. Life is so good. Here in Kelowna.

Day 8 : Kelowna - Vancouver (25 Agustus 2015)

Pagi – pagi gw bangun, buru – buru sarapan biar bisa menikmati pemandangan pagi hari di Kelowna. Ahhhhh gw bahagia banget datang ke tempat ini. Udara paginya segar, banyak orang yang membawa anjingnya berjalan – jalan di taman. Dengan perasaan yang cerah luar biasa, gw dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Vancouver.

Sedikit cerita ya mengenai Vancouver lagi. Jadi ada situs bersejarah di Vancouver yang bernama Gastown. Di sana ada patung Kapten Gassy Jack yang terkenal. Di masa itu, kapten Gassy Jack mau membangun kota tersebut, tetapi karena tidak punya banyak uang, ia menawarkan untuk memberikan minuman gratis seumur hidup bagi yang mau membantunya. Minumannya minuman keras alias alkohol tentunya, bukan air putih. Lalu di Gastown sendiri terkenal dengan jam uapnya yang bernama Gastown Steam Clock.

Ada lagi bahwa di tahun 1857 sampai 1860, orang dari Guangdong ditawarkan emas ntuk membantu membangun Vancouver. Akhirnya mereka berbondong – bondong datang ke Canada. Ternyata pada kenyataannya mereka tidak dibayar, padahal uang untuk pulang ke China sudah tidak ada. Akhirnya mereka melakukan pemberontakan dengan membangun Chinatown. Chinatown di Vancouver sendiri merupakan salah satu Chinatown terbesar di pesisir barat Amerika. Yang pertama ada di San Fransisco, kedua di Vancouver, dan yang ketiga ada di Victoria yang merupakan ibukota dari British Columbia.

Akhirnya ketika menyentuh kota Vancouver, kami dibawa makan siang lalu melewati Stanley Park yang memiliki luas sekitar 400 hektar dan tiba di Capilano Suspension Bridge. Salah satu jembatan tertua di dunia dengan panjang 140 meter dan ketinggian 70 meter ini sangat menarik karena kalau dilewati bergoyang – goyang. Kalau yang nggak kuat sih mungkin ga suka. Tapi gw sendiri suka yang beginian. Akhirnya gw berjalan di jembatan itu bersama rombongan yang berani untuk melewatinya. Pemandangan yang indah ditambah dengan adrenalin saat melewati jembatan sungguh sangat menyenangkan. Tiba di seberang, gw langsung menaiki Treetops Adventure. Jadi jembatan gantung antara satu pohon dengan pohon lain. Dari keterangan yang gw baca, terlihat dikatakan bahwa jembatan treetops adventure tersebut tidak dibangun sembarangan, tetapi dengan memperhatikan keadaan pohon dan keamanan juga. Jadi pembangunan wahana ini tidak merusak pohon sama sekali, melainkan diharapkan melatih pohon agar tumbuh semakin kuat. Simpelnya, pembangunannya mengikuti prinsipnya otot manusia yang sering dilatih agar menjadi semakin kuat. Selain itu, di Capilano Suspension Bridge juga banyak menunjukkan kehidupan masyarakat Indian. Menarik bahwa di depan rumah rakyat Indian akan dibangun sebuah statue dan jika statue tersebut memiliki burung di atasnya, berarti orang tersebut dihormati di daerah tersebut. Statue itu sendiri menceritakan sebuah kisah dimana kita sebagai manusia, jika kita mempunya kekuasaan, kita tidak boleh menindas yang lemah.

Capilano Bridge ini sendiri dipenuhi cerita tentang uang dan cinta. Jadi pemilik pertama karena sudah tua menjual jembatan ini ke pemilik kedua. Pemilik kedua yang berusia 40 tahun, jatuh cinta dengan anak berusia 20 tahun. Tapi Ibu si anak perempuan itu tidak setuju karena beda usia yang terlalu jauh. Tidak habis akal, si pemilik kedua menjanjikan bahwa si Ibu akan memiliki Capilano Suspension Bridge asal mengijinkan dia menikah dengan anaknya. Si Ibu setuju, maka menikahlah si pemilik kedua dengan anak si Ibu sehingga si Ibu menjadi pemilik ketiga. Pemilik kedua dan anak si Ibu kembali ke Inggris dan si Ibu pun mengurus Capilano Suspension Bridge. Si Ibu yang menua dan berusia 63 tahun menikah dengan seorang pemuda berusia 30 tahun, Si Ibu meninggal mewariskan jembatan tersebut kepada pemuda brondong yang akhirnya menjadi pemilik keempat. Pemilik keempat menikah dengan perempuan lain dan memiliki seorang anak bernama Nancy. Ia pun mewariskan jembatan tersebut kepada Nancy yang akhirnya menjadi pemilik kelima. Nancy menikah dengan seorang pria yang akhirnya membeli jembatan tersebut dari Nancy dan menjadi pemilik keenam. Pria tersebut meninggal dan jembatan itu kembali menjadi milik Nancy yang akhirnya menjadi pemilik ketujuh. Sekarang Nancy masih hidup dan berusia 85 tahun. Di jembatan tersebut terdapat sebuah toko souvenir yang dulunya merupakan rumah Nancy.

Psssst~ untuk usia pepohonan di Stanley Park dan Capilano Bridge, banyak yang sudah berusia hingga ratusan tahun lho.

Dari Capilano Suspension Bridge, gw dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Kirin, salah satu restoran seafood terkenal di Vancouver untuk makan lobster. Setelah itu kami pun kembali ke hotel untuk berbenah.

Day 9 : Victoria (26 Agustus 2015)

Oh what a beautiful day in Victoria. Jadi pagi – pagi dari hotel, gw dan rombongan berangkat menuju pelabuhan feri Tsawwassen untuk berangkat ke Victoria yang merupakan ibukota dari British Columbia. Perjalanan dengan feri cukup menyenangkan ditambah pemandangan indah sehingga waktu tidak terasa dan kami sudah tiba di Victoria.

Gw dan rombongan dibawa menuju downtown Victoria dan terpana dengan pemandangan bunga – bunga yang ditata dengan indah bertebaran di sepanjang jalan. Karena banyak mendapat pengaruh dari Inggris, maka jangan heran kalau suasana di sepanjang jalan pun bernuansa negaranya Ratu Elizabeth tersebut.

Kami makan siang di The Old Spaghetti Factory. Sebenarnya makanan yang ditawarkan sungguh menggoda. Sayangnya sepertinya perut gw ga bersahabat karena kekenyangan disodorin makanan terus menerus selama berada di Canada. Gw pun mengatakan kepada waitress nya bahwa gw cuma mau makan salad saja. Saladnya ditata dengan warna yang sangat cantik. Disediakan pula roti dan olesan butter maupun garlic butter. FYI, gw demen banget butter di Canada. Setiap kali gw makan roti, selalu gw oleh pake butter banyak – banyak saking enaknya. Lalu sebagai penutup, disediakan seporsi ice cream.

Dari The Old Spaghetti Factory, kami berjalan sedikit ke The Fairmont Empress. Hotel ini dulunya merupakan tempat menginap dari keluarga kerajaan Inggris. Hotel ini selalu memesan bunga dari Burtchart Garden setiap minggunya agar keindahan bunga yang terletak di depan hotel ini selalu terjaga. Selain itu, hotel ini sengaja melapisi bagian depan hotelnya dengan dedaunan. Dari hotel ini bisa terlihat dengan jelas The British Columbia Parlement Buildings, bangunan parlemen British Columbia yang menjadi salah satu tempat wisata di daerah tersebut juga.

Lanjut dari tempat tersebut, kami menuju Burtchart Garden yang terkenal dengan keindahan tamannya. Burtchart Garden memang tidak terlalu besar, tetapi sungguh memanjakan mata dengan melihat bunga - bunga yang ada di sana. Udaranya juga sangat segar, dan toko souvenir di Burtchart Garden ini sangat unik karena banyak menjual souvenir yang berhubungan dengan tanaman. Menarik untuk dilihat.

Dari Burtchart Garden, kami kembali ke pelabuhan untuk kemudian menaiki feri ke Vancouver. Setibanya di Vancouver, kami menuju restoran di daerah Richmond untuk memakan santap malam. Dan untuk pertama kalinya gw melihat kepiting yang begitu besar yang akhirnya menjadi santap malam kami malam itu.

Dari restoran, kami menuju ke bandara Vancouver untuk pulang ke Indonesia. Tidak terlalu ramai, tetapi antrian untuk pesawat Cathay Pacific menjadi cukup padat juga dengan rombongan kami.

Maka dengan ini berakhirlah sudah petualangan di Canada. Gw kangen banget ama udara Canada.

FYI, belanja di Canada mahal lho. Harap diperhatikan untuk masalah tax apabila berbelanja di Canada.

Comments