The Confession (Pengakuan) by John Grisham

Sebelum mereview buku ini, perlu saya katakan bahwa John Grisham itu cakep lho. Sekian.

Beralih ke review mengenai buku ini.

Tanpa perlu berpanjang lebar, John Grisham mengenalkan kita kepada sesosok manusia yang menjelang saat kematiannya memilih untuk mengakui kesalahannya. Di tempat lain, seorang pemuda yang tidak berdosa tersingkir dari kehidupannya karena kesalahan sesosok manusia yang saya sebutkan di awal tersebut. Pemuda tersebut tersingkir dari lingkungannya, keluarganya, dan kehidupannya. Kenapa tersingkir? Ia dituduh melakukan pembunuhan kepada seorang berkulit putih. Kenapa dia yang jadi tertuduh? Sederhana. Karena dia berkulit hitam. Bahkan tanpa bukti yang meyakinkan, semua orang menuding jarinya ke arah pemuda tersebut. Menyakitkan? Tentu saja. Saya yang membaca saja merasa sakit hati. (Efek daya khayal yang terlalu tinggi.)

Tidak banyak yang bisa saya ceritakan dari buku ini. Pembunuhnya sudah disodorkan oleh John Grisham dari awal. Tokoh - tokoh dalam buku ini berkejaran dengan waktu untuk menyelamatkan seorang pemuda bermasa depan baik yang akan menjalani hukuman mati. Proses itulah yang harus dinikmati. Semacam di tato, nikmati prosesnya. Nikmati rasa sakitnya.

Saya ga suka dengan endingnya. Menyakitkan banget saat saya baca. Rasanya pengen nangis. Begitu tidak adil. Tetapi mungkin memang cerita ini tidak pernah dimaksudkan untuk memiliki akhir yang bahagia. Karena hidup juga seperti itu kan?