Sedikit Mengenai Perfilman Indonesia

Sabtu Bersama Bapak dan Rudy Habibie ... gw merasa minggu ini gw sangat produktif dalam menonton film2 Indonesia yang bermutu.

Film Sabtu Bersama Bapak itu bermakna, bagus, dan keren banget. Semenjak gw baca bukunya, gw sudah sangat menantikan filmnya. Dan surprisingly, ekspektasi gw itu gak meleset.

Rudy Habibie kali ini menceritakan perjuangan Pak Habibie di Jerman dan sejujurnya sinematografi di film ini membuat gw jatuh cinta sama Jerman =)

Gw ikut senang melihat perfilman Indonesia yang perlahan2 bangkit dari keterpurukan. Setelah film2 horror mesum macam hantu puncak datang bulan (judul macam apa ini!?) Pocong mandi goyang pinggul (ngebayangin pocong pake apa mandinya? Nyiram pake gayung? Ato gimana cara nyalain pancurannya? #gagalpaham... sudah dieksploitasi sedemikian rupa, disuruh goyang pinggul pula).

Gw jelas menantikan film2 Indonesia kedepannya. Berharap sineas perfilman Indonesia banyak menghasilkan karya bermutu yang bisa banyak memberikan sumbangsih bagi Indonesia dan dunia (salah satu contohnya seperti film Pemuja Setan. Oh ya ini adalah salah satu film Indonesia yg tidak hanya diapresiasi dengan baik di Indonesia tetapi juga dunia.) Tidak lupa juga Prenjak the Year of Monkey (2016) yang menang di festival Canned dan Andalusia, film pendek dari Silentia Seried yang baru2 ini terpilih sebagai bagian dari NAFF (Korea).

Comments