Horror Maze, Everland, South Korea

Ini adalah kisah paling memorable dari seluruh perjalanan gw di Korea.

Kadang ya manusia itu masalah ga cari dia, dianya yang suka cari masalah. Dalam cerita kali ini, gw lah pencari masalah itu...

everween66

Jadi ketika mengunjungi Everland, gw menemukan sebuah wahana yang menarik bernama Horror Maze. Konon menurut petunjuk dan wangsit dari map nya, masuk ke Horror Maze harus bayar 5.000 won.

"Ini bayar lho. 5.000 won. Aku ga mau masuk ah!" Begitu kata si pelit dari gua hantu alias adek gw.

Maka berbekal dari kepercayaan bahwa 5.000 won tidak pantas untuk disia - siakan dalam perjalanan kali ini, kami pun muter - muter naik roller coaster aja. Setelah 3 roller coaster gw, tante gw, dan adek gw coba (nyokap ga maen. Dia maen roller coaster anak - anak aja takut~), gw tertarik untuk setidaknya sekali seumur hidup masuk ke rumah hantu. Maka setelah menatap antrian yang 'kelihatannya' sepi, gw pun membujuk adek dan tante gw untuk masuk. Tante gw OK. Tapi adek gw...

"Kayaknya ga serem deh, dek. Lagian tadi kita masuk rumah hantu yang satunya (baca : rumah hantu yang buat anak - anak) itu ga ada serem - seremnya sama sekali."

Adek mulai ragu.

"Lagian cuma 5.000 won dek. Sekali seumur hidup."

Pertahanan adek goyah.

"Pas ini momentnya Halloween lho."

Si cicik meluncurkan serangan terakhirnya. Pertahanan adek gw hancur.

Akhirnya setelah mengumpulkan uang dari adek dan tante gw, kita bertiga ngantri di rumah hantu.

"Mama ga ikut. Mama nungguin aja di luar."

"OK Ma. Lagian cuma antri setengah jam. Kayaknya juga pendek doang rumah hantunya mah."

halloween-korea-everland-horror-maze-line

Dengan langkah tegap dan berani gw berikan tiga tiket unyu bergambar panda (iyah, tiket masuk rumah horor itu gambarnya panda) ke penjaga pintu.

"Which one is better? Horror Maze One or Two?" tanya gw ke penjaga pintu.
"I think One is better."
"What is it about?"
"Human surgery."
"And how about Maze Two?"
"Um... Um... Sorry I don't know how to explain to you."

"Dek, katanya yang pertama lebih OK. Kita masuk yang pertama aja ya."

Akhirnya kami pun dengan gagah perkasa masuk ke Horror Maze yang pertama. Ngantri dengan posisi gw di depan, adek gw, lalu tante gw. Ga lama kemudian ada yang antri juga di belakang gw orang. Kami masih strong. Ga takut. Hingga...

"AAAAAAAA!!!!!!!!!!!!" Ada yang teriak dari dalam. Lalu lari keluar. Mukanya horor.

G.A.W.A.T !!!

Adek gw mukanya pucat. Gw sendiri lirik kanan. Lirik kiri.

APA YANG SEDANG GW LAKUKAN DI SINI ARGHHHHH!!!!!

Gw langsung pindah ke belakang adek gw. Sekarang posisi gw di tengah. Gw bilang ke adek gw "Dek, cicik mau jadi daging di tengah roti. Sekarang kita jadi hamburger." Adek gw cuma bisa melongo dan pasrah...

Dan kengerian itu berlanjut saat kita memperhatikan layar televisi. Jadi dengan ketidakmampuan kami berbahasa Korea, kami berusaha menerjemahkan isi cerita rumah hantu tersebut. Jadi ceritanya, dulu tempat itu adalah rumah sakit orang yang sakit jiwa. Mereka disiksa dalam pengobatannya, hingga suatu hari rumah sakit tersebut terbakar dan... ENG ING ENG !!!

Crap!

Gw terjebak di mulut buaya...

Adek gw pucat. Gw tanya ke dia, "Dek, kenapa kamu kok serem gitu? Mau keluar?" Padahal itu keinginan gw.

"Ga mau. Udah bayar 5.000 won." Adek gw menjawab dengan wajah takut tapi ogah rugi.

Pelit kau! Gw benci!!!

Akhirnya antrian berjalan lambat sekali. Sepertinya di papan yang tertera tadi estimasi waktu antrinya setengah jam deh. Tapi sampai satu jam kami belum masuk juga. Badan lelah dan pikiran lelah setelah melihat orang - orang yang masuk dan akhirnya keluar semuanya menampilkan wajah ketakutan. Mentok - mentok yang paling berani pun mukanya lempeng. Ah kami terkuras secara emosi.

Saat sudah dekat antriannya, salah satu hantunya keluar dari pintu keluar. Kita semua teriak shock! Double crap! Mukanya serem. Ampun Gusti aku mau nangis.

"Yakin kamu ga mau keluar?" sambil menatap wajah adik yang pucat. (Ayo dik! Jawab mau keluar dik! Jawab!)

"Nggak lah udah sampai sini"

Arghhhh!!!

Sesaat lagi mencapai pintu masuk, kurang beberapa antrian lagi, adik gw berkata

"Sudah aku ga takut kok. Itu semua lagian kan cuman boong - boongan."

Wajah pucat, senyum sendu. Gw pegang tangannya, lalu dia gw kemplang.

"Ga takut pala lo peyang! Tangan dingin gitu!"

Akhirnya tiba lah saat nya kami masuk ke antrian. Setelah membaca instruksi yang salah satunya menyatakan tidak boleh melakukan tindakan kekerasan kepada si hantu yang ada di dalam maze, kami pun masuk dan disodorkan video. Entah ngomong apalah mereka di video itu, tapi menambah kadar deg - deg an ke dalam adrenalin gw. Setelah dua kelompok pertama masuk, mendadak dari samping bangunannya di gebuk. Cowok di samping gw merepet - merepet terus ke gw. Ampun deh, Oppa! Kalau naksir caranya ga gini sih...

%ed%81%ac%ea%b8%b0%eb%b3%80%ed%99%98_2%ec%82%ac%ec%a7%8418

Akhirnya giliran gw orang yang masuk. Berbekal satu senter yang dipegang adik gw, kengerian itu pun dimulai. Posisinya terdiri dari gw yang memegang bahu adek gw dan tante gw memegang pinggang gw.

Ruangan pertama lorong. Mendadak ada suara rantai diseret dan dibanting - banting di dekat gw. Tante gw ngomong "Dia ikutin aku. Jangan liat ke belakang. Jangan liat ke belakang. Itu semua boong - boongan."

Disclaimer : mungkin urutan ruangannya akan sedikit terbalik - balik dalam kisah gw kali ini. Tapi sensasinya tetap sama kok!!!

Lanjut ada ruangan kayak penjara gitu. Di sana ada dua mayat (sejauh yang gw lihat) dan suara rantai itu masih mengikuti.

Berlanjut ke sebuah ruangan dalam rumah sakit. Sepertinya ada tiga mayat. Salah satu mayat memukul pahanya sendiri. Gw ma adek gw kaget. Tante gw "Jangan takut! Itu boonh - boongan!" Oke...

Lalu kami berjalan ke ruangan pendingin. Anjir ini dingin banget. Dan ada yang berbentuk seperti bongkahan daging di dekat gw. Terus makin berjalan...

"SWT! Rambut apaan nih di muka gw!?" kata gw dalam hati. Tapi gw ga berani nengok ke atas. Cuma nyingkirin itu rambut dari muka gw aja.

Setelah melewati ruangan pendingin itu, si hantu muncul di tikungan. Tepat di belakang tante gw. Gw bisa mendengar suaranya. Belum lagi si hantu megang - megang rambut tante gw (ini tante gw bilang pas kita udah keluar, gw sih ga liat). Gw bisa mendengar suara langkah kaki si hantu di belakang. Dan tiba - tiba...........

"BA!!!!!!!" Si hantu keluar dari persembunyiannya. Adek gw kaget. Dia lari kenceng banget kayak hamster yang lagi lari. Gw jatuh karena posisi gw pegang bahu dy.

"Woi dek!!! Jangan lari!"Gw teriak dengan kencang. Bagi yang kenal gw, pasti tahu seberapa kencang teriakan gw.

Kenapa gw teriak? Sebenarnya bukan karena takut hantunya, tapi lebih karena takut adek gw pingsan kalau dikagetin pas mau keluar dari pintu (ingat di atas gw cerita soal si hantu yang menampakkan diri di dekat pintu keluar) dan takut adek gw sendirian. Toh posisi gw lagi ama tante gw berdua. Kecuali kalau gw sendirian, itu beda cerita.

Akhirnya gw berdiri dan ngejar adik gw. Ternyata itu udah dekat pintu keluar.

Dari yang gw perhatikan adalah, ekspresi orang saat keluar dari pintu Horror Maze itu...

Ketakutan
Pucat
Hampir nangis
Minimal flat face

Tapi adek gw keluar dengan gaya pelari marathon yang menang lomba sambil teriak "Yeay!!!"

toonvectors-66525-940
kira - kira begini ekspresinya

Suka - suka lo lah dek...

Akhir kata, kapok ga ke rumah hantu?
KAPOK!!!

Tapi gw masih pengen ke Halloween Horror Nights di USS, Singapore sih...

Ups~
picture source : google.com

Comments