Balada Bikin E Paspor (perpanjangan)

Jakarta, 25 November 2017


Paspor pada umumnya berlaku lima tahun dan harus diperpanjang enam bulan sebelum masa jatuh tempo. Dari beberapa blog yang gw baca, dalam enam bulan jatuh tempo itu kalau kita keluar negri, hoki - hoki di acc, kalo ga hoki ya dideportasi.


Gw kan ada rencana ke Thailand tuh di bulan Januari 2018, jadi gw harus perpanjang paspor gw dong secara paspor gw abis Juli 2018. Awal November ini gw tanya ke temen gw "Paspor gw udah mau abis di bulan Juli 2018. Masih bisa masuk Thailand ga ya?" Temen gw si Sheila kaget "Lo baru mau perpanjang sekarang? Nomor antriannya lama lho. Terus paspornya juga keluarnya lama. Keburu ga tar?" Hmmm~ gw menjawab dengan tampang PD di depan Sheila dan Yosefa,"Pasti keburu, masih dua bulan lagi sih." Padahal dalam hati gw udah deg - deg an juga. Ga lucu kan kalo 3.2 juta buat tiket ama hotel gw melayang.


Selama ini gw selalu perpanjang paspor dengan travel agent. Tapi kali ini gw mau coba bikin sendiri. Alasan pertama adalah karena gw mau tahu bagaimana cara perpanjang paspor sendiri. Alasan kedua adalah karena perpanjang dengan travel agent itu mahal. Gw bikin sendiri cuma bayar Rp 655.000, sedangkan dengan travel agent yg gw tanya saat itu harus bayar Rp 1.300.000. Ajegile, 2x lipat itu biayanya. Alasan ketiga adalah karena Mr. Y yang baru saja bikin paspor bilang kalau sistemnya mudah dan cepat. Akhirnya dengan semangat gw mau daftar antrian ke imigrasi.


Sekarang sistem pengambilan antriannya online lho, jadi ga bisa walk in lagi. Gw daftar hari Sabtu, tanggal 11 November 2017 untuk ambil tanggal antrian. Saran dari gw : jangan pernah register di hari Sabtu. Gw register 3x,  2x secara online di google chrome, 1x pakai aplikasi android. Tiga - tiganya berhasil register tapi ga berhasil di aktivasi karena gw ga dapet email aktivasi. Jadi percuma aja sih, manalah id yang sudah terdaftar tidak bisa dipakai lagi walau tidak diaktivasi.


Senin, 13 November 2017 gw mendaftar antrian. Dan apa yang terjadi? Gw cek secara online semua Kantor Imigrasi full ga ada kuota. Padahal gw register 2 bulan sebelum paspor gw abis. Duh gw deg - deg an banget tapi gw ga menyerah. Sampai akhirnya beberapa kali gw coba cek lagi, gw dapet dong di tanggal 29 Desember 2017. Aduh mepet banget. Manalah kepotong libur tahun baru segala pula. Makin nervous. Gw sempet denger kalo pembuatan e paspor lebih lama daripada pembuatan paspor biasa.


Gw akhirnya menelepon ke hotline Kantor Imigrasi tapi cuma dijawab ya kuota penuh mau gimana lagi. E Paspor jadinya empat hari kerja (tapi pas gw ke kantor imigrasinya, kata petugas di depan sepuluh hari kerja dari tanggal pembayaran, entah mana yang benar). Udah cuma dapat info itu aja. Gw pikir ya sudahlah walau tetep aja H2C alias harap - harap cemas.


Tapi gw ga menyerah. Tanggal 16 November 2017, gw daftar lagi dan dapat antrian di tanggal 12 Desember 2017. Wah agak lega. Tapi ternyata setelah gw konfirmasi, ternyata di ULP ga bisa buat e paspor. Bisanya paspor biasa. Kalau mau e paspor harus di Kantor Imigrasi Kelas I. Gw pikir ya sudahlah. Mr. Y bilang juga ya sudahlah mau gimana lagi. Tar kalo mau ke Jepang bikin visa aja. Di sana, gw merasa sedih.


Tapi gw masih menolak untuk menyerah. di tanggal 17 November 2017 akhirnya gw berhasil mendapatkan antrian di Kantor Imigrasi kelas I tepatnya di Jakarta Barat. Hore... Usaha tidak mengkhianati hasil.


Saran dari gw : 




  1. dapatkan dulu 1 tanggal yang pasti, setelah itu cek terus di web atau aplikasi untuk antrian paspor, siapa tahu bisa dapat tanggal yang kalian inginkan

  2. jika sudah dapat 1 tanggal yang pasti dan mau mengubah tanggal, tanggal sebelumnya harus dibatalkan dulu baru bisa ambil tanggal yang baru. Tapi kalau kalian batalkan dan ternyata tanggal yang kalian mau mendadak kuota penuh, ya itu risiko masing - masing


Kenapa sih gw ngotot e paspor? Biar gw bisa pamer aja udah pake e paspor. Berasa paling gaul sejagad raya. Mahal lho ini mahal enam ratus reboooo. Hahaha ga ding gw becanda aja lah. Lagian sekarang juga udah pada beralih ke e paspor karena banyak kelebihannya. Dari info yang gw dapatkan, e paspor itu memiliki keuntungan sbb:




  • Adanya chip di bagian depan e paspor, yang berfungsi untuk menyimpan data biometri pemilik paspor. Tapi itu berarti harus lebih hati - hati naruh paspornya biar si chip ga rusak (bahkan kebaret pun ga boleh).

  • E paspor sangat sulit untuk dipalsukan atau disalahgunakan oleh orang lain, karena memiliki chip yang tertanam di dalam paspor yang berfungsi menyimpan data biometri pemilik paspor, sehingga lebih aman dibandingkan paspor biasa non elektronik.

  • Pemegang e paspor tidak perlu lagi mengantri di pintu pemeriksaan imigrasi, namun dapat langsung menuju autogate dibagian penerbangan internasional untuk memindai e paspornya dan terbang ke negara tujuan liburannya.

  • Pemegang e paspor dapat mengunjungi Jepang secara gratis selama 15 hari tanpa harus membayar visa. Anda cukup mendaftarkan e paspor sebelum keberangkatan ke Jepang. Proses pendaftaran ini memakan waktu 2 hari kerja. Tapi belakangan untuk e paspor masuk ke Jepang denger - denger makin diperketat oleh bagian imigrasinya. Kenapa? Silahkan baca di sini.


Tapi ternyata membuat paspor memang tidak semudah yang digaungkan oleh orang - orang. Sekarang gw tahu kenapa orang yang banyak duit memilih untuk memakai calo atau travel agent untuk membantu membuat paspor. Hal ini berkenaan dengan masalah dokumen.


Berikut adalah dokumen yang dibutuhkan (bawa yang asli dan masing - masing di fotocopy juga di kertas A4) :




  • KTP yang masih berlaku atau surat keterangan pindah keluar negeri;

  • Kartu Keluarga (pastikan tanda tangan kepala keluarga harus ada ya) ;

  • Akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah, atau surat baptis. Perlu dicatat untuk point ini bahwa di dalam akta tersebut kalian harus pastikan terdapat informasi sbb : nama, tanggal lahir, tempat lahir, nama orang tua

  • Surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang asing yang memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

  • Surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi yang telah mengganti nama; dan

  • Paspor biasa lama bagi yang telah memiliki paspor biasa.


Ini adalah dokumen yang perlu gw lengkapi. Kalau pembuatan paspor lainnya (seperti paspor anak, dll) , bisa di cek di web Dirjen Imigrasi.


Permasalahan pertama :




  1. Nama orang tua gw di KK dan akta lahir gw berbeda karena mereka ganti nama.

  2. Untuk itu gw harus membawa surat ganti nama orang tua. Ini gw sudah konfirmasi 2x. Pertama ke hotline imigrasi Jakarta Barat. Info dari mereka adalah gw boleh bawa yang fotocopy dulu, nanti aslinya dibawa pas pengambilan paspor. Info yang kedua adalah gw datang langsung, ketemu petugas di depan. Gw tanya kalau untuk surat ganti nama pakai fotocopy dulu aja gimana, dia bilang ga bisa dan percuma aja pasti ditolak. Mendingan dikirim dari luar kota. Gw bilang ga bisa sembarangan kirim. Jadi dokumen kayak gitu harus diambil sendiri karena kalau hilang pas pengiriman bisa berabe. Tapi dibilang ya ga peduli pokoknya harus bawa yang asli.


FYI, surat keterangan ganti nama bokap gw itu ada 7 orang di dalamnya. Oleh karena itu surat keterangan ganti nama bokap ga bisa sembarangan dikirim karena kalau sampai hilang, itu bisa mempengaruhi 6 orang yang namanya ada dalam surat ganti nama itu (yang satunya nenek gw dan beliau sudah meninggal) dan 13 anak mereka. Bisa - bisa kami ber 19 orang kesulitan membuat dokumen kalau sampai dokumen aslinya hilang. Jadi akhirnya bokap gw harus ke hometown gw untuk ngambil itu dokumen. Jatuh - jatuhnya lebih mahal daripada ngurusin paspor lewat calo.


No wonder walau beberapa kali udah dipasang spanduk di depan kantor imgirasi agar tidak menggunakan jasa calo, tetap saja ada beberapa orang yang memilih untuk menggunakan calo dalam pembuatan paspor mereka.


OK jadi itu saja masalah yang gw hadapi dalam membuat paspor. Dengan sistem online ini, antrian pembuatan paspor jadi lebih rapi dan tertata. Saran gw mulai cek - cek tanggal 10 bulan sebelum paspor kalian expire. Daripada kayak gw, deg - deg ser gara - gara dapat tanggalnya mepet jadwal keberangkatan gw. Dan juga diluar masalah yang gw hadapi, gw ga menyarankan kalian memakai calo karena sebenernya kalau dokumen lengkap, pemuatan paspor itu sangat mudah kok. Satu akun di web dirjen imigrasi bisa untuk lima permohonan asal masih dalam satu KK untuk mempersingkat antrian jika mau bikin paspor bareng - bareng ma keluarganya.


Jakarta, 27 November 2017


Pagi ini gw pegi ambil surat keterangan domisili di apartemen tempat gw tinggal. Gw sudah ngajuin dari tanggal 17 November 2017. Berarti sudah 10 hari, seharusnya surat keterangan domisili gw sudah ada. Tapi ternyata ketika gw sampai di sana, baru ada surat keterangan dari pengelola apartemen. Ngamuk lah gw. Tapi pihak dari apartemen gw beralasan bahwa RT nya sudah dua minggu tidak ada di tempat. Maka gw push pihak apartemen gw supaya dimintakan SKD yang ada tanda tangan RT/RW karena ini untuk pembuatan paspor. Jadi bagi kalian yang mau bikin paspor, perhatikan surat keterangan domisili kalau kalian tinggal di apartemen jangan pernah mepet ya mintanya. Gw yang minta udah 10 hari aja ga jadi - jadi tuh suratnya.


Jakarta, 29 November 2017


Hari ini gw mengambil SKD gw yang udah jadi di pengelola apartemen.


Jakarta, 30 November 2017


Hari ini gw membuat paspor. Antrian jam 9, gw sampai di sana jam 8 pagi dan kecepeten dong. Bagi yang dapat jadwal antrian jam 9 pagi, gw sarankan sampai 15 menit sebelumnya supaya tidak menunggu terlalu lama. Karena di sana terlalu lama juga percuma. Antrian benar - benar baru akan dibuka itu pukul 9 tepat.


Antri di loket antrian online. Dokumen akan diperiksa dan diberikan map biru serta nomor antrian. Pastikan semua dokumen dalam format A4 ya, kalau ngga bakal disuruh fotocopy ulang. Fotocopy paspor dan KTP jangan digunting. Biar dalam format kertas A4 aja. Lalu di dalam map biru ada formulir yang harus diisi. Di sini akan ditanyakan mau buat paspor apa. Gw bilanglah mau bikin e paspor.


Setelah itu tunggu saja akan dipanggil sesuai nomor antrian. Gw sendiri dari ambil dokumen sampai akhirnya dipanggil kira - kira 45 menit kemudian. Perhatikan no antrian dan dapat di loket nomor berapa ya untuk foto dan diambil sidik jari.


Akhirnya gw dipanggil masuk. Di dalam, semua dokumen gw diperiksa, yang asli maupun yang fotocopy. Bukan sekedar diperiksa ada maupun tidak ada dokumen, tetapi semua data dalam dokumen gw juga dicocokkan ketiga - tiganya antara paspor, KTP, KK, dan akta lahir. Dokumen yang gw siapkan :




  1. KTP (asli & copy)

  2. Paspor lama (asli & copy cukup yang bagian data dan bagian paling belakang yang data paspor lama)

  3. Akta lahir (asli & copy)

  4. Kartu keluarga (asli & copy)

  5. Surat Ganti Nama (yang ganti nama papa gw)

  6. Surat keterangan domisili yang bertanda tangan RT dan RW setempat (asli)

  7. Surat keterangan kerja dari kantor (asli, kalau ukuran kertasnya F4, mending bagian bawahnya dipotong seukuran A4, saran aja sih karena pas gw masuk bagian bawahnya dipotong oleh bagian imigrasi jadi ukuran A4. Akankah lebih baik jika kita membantu petugas supaya mempercepat antrian dan teman - teman lain yang membuat paspor juga bisa segera dilayani)


Sambil semua dokumen dicek, gw juga diwawancara sedikit. KTP mana, sebutkan nama diri dan orangtua, ada rencana mau kemana, dan dipastikan lagi mau bikin paspor biasa atau e paspor. Setelah dipastikan semua dokumen gw benar dan lengkap, gw diambil foto. Setelah itu diambil sidik jari dimulai dari lima jari sebelah kanan dilanjutkan dengan lima jari sebelah kiri.


Setelah semua proses selesai, gw dikasih selembar kertas bukti pengantar pembayaran. Lalu udah deh boleh balik. Nanti setelah membayar, bukti bayarnya distaples saja di pojok atas kertas itu. Paspor baru bisa diambil 15 hari kerja setelah tanggal pembayaran, tidak termasuk Sabtu, Minggu, dan hari libur.


Keluar dari bilik, gw ke ATM Mandiri untuk membayar. Tapi gw coba dua masukkan kode bayarnya entah kenapa gagal. Akhirnya gw coba dengan klik BCA di kantor. Caranya adalah sbb :




  1. Masuk ke bagian pembayaran

  2. Pilih Pajak

  3. Pilih Penerimaan Negara

  4. Masukkan kode bayar

  5. Sudah deh berikutnya cukup ikuti instruksi dari BCA


OK, mari kita menunggu 15 hari lagi saat e paspor gw jadi. Jadi kalau 15 hari lagi itu berarti di tanggal 21 Desember 2017.


Jakarta, 14 Desember 2017


15 hari kerja kan harusnya tanggal 21 ya. Karena ketidaksabaran gw, akhirnya gw coba minta OB kantor untuk bantu ngambilin di Kantor Imigrasi. Dokumen yang perlu disiapkan untuk pengambilan paspor (karena gw diwakilkan) adalah :




  1. Surat kuasa bermaterai

  2. Bukti pembayaran + Bukti Pengantar Pembayaran + Data Pemegang SPRI (yang gw bold itu didapat saat pembuatan paspor) = ketiga dokumen ini distaples jadi satu, bukti pembayaran diletakkan yang paling depan.

  3. KTP orang yang dikuasakan untuk mengambil paspor


Kalau ambil sendiri, cukup bawa yang no 2 aja.


Ternyata paspor gw hari ini udah ada dong. Gw ambil di 10 hari kerja sejak 30 November 2017. Pas banget. Gw senang.


20171214_142958


Bagaimana kesan mengenai E - Passport? Bukunya kerasa banget lebih berat. Warnanya lebih all out. Gw senang sudah berkesempatan membuat E - Passport ini sendiri.


Jadi akan kemanakan gw berikutnya? =) =) =)

Comments