Netflix : Black Mirror
Bagi fakir hiburan seperti gw dan Mr. Y, keberadaan Netflix sungguh sangat membantu kami berdua dalam mengisi malam. Daripada bengong ga jelas, mendingan nongkrong depan HP nonton Netflix. Atau kalau lagi rajin disambungkan ke TV lalu nonton. Kebetulan TV kami berbasis Android jadi bisa dibuat nonton Netflix. Yang penting ada sambungan internet aja dan harus yang unlimited karena penggunaan data untuk Netflix ini besar sekali. Kalau lagi nonton Netflix di TV, jadi susah untuk balas pesan whatsapp karena sering pending.
Serial Netflix yang mau gw bahas kali ini adalah Black Mirror. Ga nyangka ini serial keren banget sih. Cuma gw ga akan bahas ya karena nantinya malah gw menuliskan ending ceritanya. Padahal serial Netflix ini seharusnya membuat kita berpikir dan merenung. Gw cuma akan memberikan judul yang menarik saja untuk diikuti di Black Mirror dan sedikit pandangan dari gw.
- The National Anthem : membuat gw mual
- The Entire History of You : menyimpan memory ga selalu membuat bahagia ya
- Be Right Back : untuk sebagian orang membosankan. Buat gw cerita ini membuat gw sedih
- White Bear : twist ending
- The Waldo Moment : lebih mudah berbicara di balik suatu tokoh daripada benar - benar menjadi diri sendiri
- Nosedive : jangan biarkan orang lain menilai diri kita sesuka mereka
- Playtest : twist ending
- Shut Up and Dance : berhati - hatilah saat merekam sesuatu. Di sini bukan tokoh utamanya sih yang merekam, tetapi kalau dihubungkan dengan masa kini ya intinya itu nasihat yang disampaikan.
- San Junipero : apa itu hidup setelah kematian
- Arkangel : merupakan bagian terfavorit gw. Mencintai anak memang bagus, tapi kalau overprotektif malah akan merusak jiwa anak tersebut.
- Hang the DJ : ini ngomongin tinder ya? Hahaha
- Black Museum : ini juga bagian terfavorit gw. Keren. Menceritakan sebuah museum yang berisi artefak kriminal.
Gw merekomendasikan serial Netflix yang satu ini untuk menemani weekend kalian.
Comments
Post a Comment