Jalan - Jalan Jakarta : Ngedate di Ragunan

Kebun Binatang Ragunan itu tempat memorable buat gw dan Mr. Y. Kalau Mr. Y emang dari dulu suka binatang jadi ya ga heran dia suka ke sini. Dari sebelum jadian dia udah mau ngajak gw ke sini tapi gw nya yang ga mau. Akhirnya setelah kita resmi patjaran, kita berdua jalan deh ke sini. Karena kita datangnya saat masa Lebaran, masa libur, bisa dibayangkan dong betapa ramainya. Mr. Y bilang lain kali kalau mau ke sini datangnya pada saat masa puasa saja karena lebih sepi. Dan voila. Benar katanya dia hahaha. Suasana hari itu sepi sekali padahal hari Minggu lho. Tapi kekurangannya ya jadinya Ragunan tutup lebih cepat.


20190526114100_IMG_0187.JPG

20190526114116_IMG_0188.JPG

20190526114253_IMG_0193.JPG

Bagi kalian yang malas untuk keliling mal, gw rasa ngedate di Kebun Binatang Ragunan itu menarik kok. Tempatnya rindang dan binatang - binatangnya serta tempatnya juga cukup terawat. Untuk beraktivitas di sini, harus membeli Jak Card yaitu e - money keluaran Bank DKI di pintu masuk. Cukup membeli satu kartu untuk kami berdua. Biaya masuknya pun murah hanya Rp 4.000/ orang dewasa dan untuk memutari tempat ini kalian bisa menyewa sepeda biasa ataupun sepeda tandem. Sepeda biasa dikenakan charge Rp 10.000/ jam.


Biaya sebegitu murah kenapa bisa merawat tempat seluas ini? Correct me if I'm wrong ya, tapi menurut yang gw dengar, Kebun Binatang Ragunan ini dibiayai oleh APBD Jakarta. Makanya jangan heran walau ongkos masuknya murah tapi kebun binatang ini terawat dengan baik. Menurut gw Kebun Binatang Ragunan merupakan tempat hiburan rakyat dimana masyarakat bisa mendapat hiburan dengan harga murah dan hiburan yang didapatkan pun memberikan edukasi kepada pengunjung yang datang sehingga tempat seperti ini harus dipertahankan dan dirawat dengan baik.


20190526120440_IMG_0214.JPG

20190526120039_IMG_0212.JPG

20190526120003_IMG_0209.JPG

20190526120511_IMG_0216.JPG

Di atas adalah potret beruang madu. Beruang madu sendiri merupakan spesies yang langka dan dilindungi. Saat kami ke sana, beruang madunya nampak sibuk berjalan kesana kemari. Spesies ini biasanya berjalan bermil - mil jauhnya dan merupakan binatang yang solitaire alias binatang yang lebih suka menyendiri. Tapi pada kenyataannya, saat ini beruang ini harus hidup di kebun binatang yang tidak terlalu luas dan dilihat oleh banyak manusia setiap harinya. Tapi gw tidak menyalahkan kebun binatang karena di satu sisi hewan ini adalah hewan langka yang harus dilindungi. Jika bukan di kebun binatang, dimana lagi gw bisa melihat hewan - hewan ini apalagi jumlahnya yang sudah semakin menipis karena terus menerus diburu. Untuk beruang madu di foto gw ini udah lumayan tua bisa dilihat dari garis di atas kepalanya yang banyak dan dalam. Dilematis. Tapi di satu sisi gw bersyukur masih mendapat kesempatan untuk melihat beruang madu ini.


20190526122039_IMG_0227.JPG

20190526122052_IMG_0228.JPG

20190526122027_IMG_0226.JPG

20190526121944_IMG_0224.JPG

20190526122955_IMG_0229.JPG

20190526121955_IMG_0225.JPG

Salah satu hal yang gw suka dari kebun binatang Ragunan adalah dia menyertakan info - info mengenai binatang yang ada di dalamnya. Bahkan untuk beberapa hewan disediakan info dalam bentuk huruf braille. Harimau sumatera yang fotonya gw ambil di atas merupakan hewan yang mulai terancam karena maraknya perburuan terhadap hewan. Emang sih harimau itu kece tapi ya jangan diburu juga. Gw membayangkan suatu hari dimana anak - anak di dunia hanya bisa melihat binatang - binatang melalui fotonya saja karena binatang aslinya telah punah.


20190526131526_IMG_0258.JPG

20190526130459_IMG_0249.JPG

Yang menarik dari Kebun Binatan Ragunan adalah karena di sana terdapat beberapa spesies yang belum pernah gw lihat. Seperti foto di atas. Gw lupa sih nama binatangnya apa karena lupa gw foto. Tapi jumlahnya banyak dan cute banget. Konon yang satu ini masih masuk dalam spesies keluarga tikus (tolong CMIIW ya). Lucu banget kemarin yang gw lihat ekspresinya seperti sedang merenung.


20190526115527_IMG_0204.JPG

20190526115557_IMG_0206.JPG

Gw menghabiskan waktu cukup lama bersama orang utan yang satu ini. Soalnya lucu dan menarik. Dia bisa meniru manusia dan kayaknya orang utan ini iseng. Tingkahnya juga banyak pokoknya salah satu binatang paling menarik di sini deh.

20190526125654_IMG_0239.JPG20190526130111_IMG_0245.JPG

20190526130054_IMG_0243.JPG

20190526125801_IMG_0242.JPG20190526130101_IMG_0244.JPG

20190526125753_IMG_0241.JPG

Tahu Yondu Udonta di film Guardian of The Galaxy? Cowok bertampang garang tapi berhati Hello Kitty itu? Gw curiga komikus Guardian of The Galaxy mendapatkan inspirasi saat berkunjung ke Ragunan. Hahaha kok bisa mirip biru - biru gitu. Btw kasuari di atas itu lumayan galak. Entah karena gw dan Mr. Y lama di sana atau karena dia ga suka ama jantan, dia ngomel - ngomel akhirnya gw dan Mr. Y mundur deh karena tidak ingin mengganggu ketenangan di sana.


20190526125252_IMG_0234.JPG20190526125320_IMG_0236.JPG

Ada beberapa spesies lain lagi yang kami lihat sebenarnya tapi tidak ditampilkan di sini fotonya karena nggak gw foto. Selain itu gw dan Mr. Y juga ga bisa melihat banyak binatang karena kami datangnya kesiangan (karena Mr. Y telat bangun) jadi ya seadanya saja yang kami lihat.


20190526124449_IMG_0233.JPGngadem dulu karena di luar panas (1)


Hal menarik yang terjadi di kunjungan kali ini adalah gw dan Mr. Y terpisah. Mr. Y udah tahu gw ga bisa mengayuh sepeda dengan cepat eh dia malah ninggalin gw. Sebenarnya ga ada masalah sih kalo dia ngayuh sepeda kecepeten dan ninggalin gw juga. Masalahnya adalah HP dan dompet gw ada di backpack. Dan backpack gw dia yang bawain. Tenang backpack gw bukan yang backpack feminim unyu - unyu tapi backpack kipling warna item.


Akhirnya dengan wajah lempeng dan ketenangan luar biasa, gw mengayuh sepeda ke arah pintu utara dimana gw pertama kali meminjam sepeda. Kenapa gw ke sana? Karena jam sewa sepeda sudah mau habis. Dengan jiwa pelit gw yang luar biasa, gw ga rela dong nambah Rp 8.000 kalo telat sekitar 10 - 30 menit. Saat gw sudah sampai di sana, gw menyadari kalau Mr. Y belum sampai di sana juga. Gw masih selow menunggu. Akhirnya setelah 10 menit, gw menyerah. Dibantu petugas dari Ragunan menggunakan pengeras suara sounding ke dia kalau gw menunggu di pintu utara tempat pengembalian sepeda dan telepon Mr. Y juga (sebelumnya telpon ke emak gw dulu karena gw ga apal telepon Mr. Y). Lalu waktu pun berlalu... 20 menit kemudian... Loh kok orangnya belum datang ya? Akhirnya gw meminjam telepon dari petugas yang sama tapi ga diangkat sama Mr. Y. Hampir di sounding lagi pas banget Mr. Y sampai di sana. Ngos - ngos an. Keringatan.


20190526115026_IMG_0196.JPGngadem dulu karena di luar panas (2)


"Aku balik ke tempat tadi. Nyari kamu ga ada. Aku ngintarin lama banget. Akhirnya aku denger nama aku. Kamu nunggu aku di pintu utara. Aku tersesat sampai ke pintu selatan lalu aku ke sini lagi." Ya ampun ternyata Mr. Y panik nyariin gw. Gw jadi kasihan banget liat dia keringatan banyak banget. Tapi satu pengalaman juga bahwa butuh ketenangan untuk menghadapi masalah hehehe. Kalau gw yang cuma bermodal jam di tangan, sepeda, dan kamera panik yang ada kami malah ga ketemu. Untung gw kepikiran untuk minta tolong petugas dari Ragunan. Untuk itu gw dan Mr. Y berterima kasih sekali kepada Bapak Idris, petugas di Kebun Binatang Ragunan yang sudah membantu saya untuk menelepon dan sounding dari pengeras suara.


Terlepas dari kenyataan bahwa lebih baik hewan berada pada habitatnya, tidak bisa kita pungkiri bahwa keberadaan mereka di habitat bisa menjadi berbahaya apalagi bagi hewan yang langka dan terancam punah karena perburuan dan pergeseran habitat mereka. Gw berharap hewan - hewan ini bisa dirawat dengan baik di kebun binatang Ragunan sehingga anak cucu kita masih bisa berkesempatan melihat binatang - binatang ini dan bukan hanya melihat melalui fotonya saja.

Comments